Sabtu, 06 Desember 2014
Perencanaan Organisasi
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.
Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :
a. Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
b. Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :
“untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manjemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Setiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi darimana sistem manajemen harus dapat pengembaliannya. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaanya.
Henry Fayol telah mengembangkan 16 garis pedoman umum yang bisa digunakakn ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya, yaitu :
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
4. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6. Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal.
7. Mendefinisikan tugas-tugas.
8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9. Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11. Mempertahankan disiplin.
12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13. Mengakui adanya satu komando.
14. Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
15. Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4. Rantai komando yang lengkap
5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Sumber: http://muhamadf.blogspot.com/2014/01/pengertian-perencanaan-organisasi.html
Sabtu, 18 Oktober 2014
perilaku wirausaha
Perilaku Wirausaha
Seorang pengusaha akan sukses jika didukung oleh Perilaku antara lain :
1.Instrumental : bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar sebagai alat untuk mencapai tujuan
2.Berorientasi pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian, tidak berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai.
3.Fleksibel : pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan, pandai mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
4.Kerja kers : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses.
5.Percaya diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan.
6.Berani ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk.
7.Pengendalian diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku yang kontra produktif, seperti emosional dan boros.
8.Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan, membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan.
9.Inovatif : terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang baru/unik yang beda dengan yang sudah ada.
10 .berorientasi ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memnuhi kebutuhan sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi) terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang.
sumber : ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/perilaku-wirausaha.html
KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entrepreneurship yang artinya between taker. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya, ada juga yang mengatakan bahwa Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Berikut adalah pendapat para ahli mengenai kewirausahaan:
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997)
Tiga jenis perilaku wirausaha yaitu:
1) Wirausaha yang memiliki inisiatif
2) Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3) Menerima resiko atau kegagalan
Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa.
Karakteristik menurut Mc Clelland:
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Keinginan untuk bertanggung jawab
3) Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4) Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5) Rangsangan oleh umpan balik
6) Aktivitas energik
7) Orientasi ke masa depan
8) Keterampilan dalam pengorganisasian
9) Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1) Kemampuan inovatif
2) Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3) Keinginan untuk berprestasi
4) Kemampuan perencanaan realistis
5) Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6) Obyektivitas
7) Tanggung jawab pribadi
8) Kemampuan beradaptasi
9) Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu:
a. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.
b. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI). Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
c. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, yaitu:
a. Kebutuhan akan sumber penemuan.
b. Hobi atau kesenangan pribadi.
c. Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
d. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
e. Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
f. Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Unsur-unsur analisa pulang pokok yaitu:
1) Biaya tetap
2) Biaya variabel
3) Biaya total
4) Pendapatan total
5) Keuntungan
6) Kerugian
7) Titik pulang pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas atau pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Serta menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Berikut adalah unsur – unsur analisa pulang pokok beserta penjelasannya, yaitu:
• Biaya tetap
Biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa.
• Biaya variabel
Biaya yang besar kecilnya tergantung dari sedikit atau banyaknya produk dan jasa yang akan dihasilkan. Semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi dan sebaliknya.
• Biaya total
Jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
• Pendapatan total
Seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu.
• Keuntungan
Kondisi dimana harga penjualan lebih besar daripada harga pembelian. Dapat diartikan seperti: untung = harga penjualan > harga pembelian.
• Kerugian
Kondisi dimana harga penjualan lebih kecil daripada harga pembelian. Dapat diartikan seperti: Rugi = harga penjualan < harga pembelian.
• Titik pulang pokok
Suatu kondisi dimana total pendapatan sama besarnya dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian atau sebagai titik dimana total margin kontribusi sama dengan total biaya tetap.
MACAM-MACAM BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
Bentuk-bentuk perusahaan yang umum digunakan para pelaku bisnis di Indonesia adalah;
1. Perusahaan Perorangan (U.D.)
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Komanditer (C.V.)
4. Perseroan Terbatas (P.T.)
1. PERUSAHAAN PERORANGAN (U.D.)
Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
Kebaikan :
Pemilik bebas mengambil keputusan
Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
Rahasia perusahaan terjamin
Pemilik lebih giat berusaha
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Sumber keuangan perusahaan terbatas
Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks
2. FIRMA (Fa)
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
3. PERSEROAN KOMANDITER (C.V.)
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau lebih, dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang.
Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya.
Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relatif mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit
Keburukan :
Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
4. PERSEROAN TERBATAS (P.T.)
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan hukum yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.
Kebaikan :
Pemegang saham bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan saham baru
Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan dapat diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau pemegang saham.
Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan
Keburukan :
Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham akan dikenakan pajak
Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang saham
Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV
Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan Pengambilalihan perseroan membutuhkan waktu dan biaya serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengadaan adalah upaya prses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika
lamaran-lamaran mereka diserahkan/ dikumpulkan.
Tujuan pengadaan adalah Menerima pelamar sebanyak-banyaknyasesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
A. Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah langkah –langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat dan pada waktu yang tepat kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Perencanaan tenaga kerja(Sumber Daya Manusia), mencakup :
1) Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan ?
2) Kapankah karyawan akan dibutuhkan?
3) PKK spesifik apakah yang dibutuhkan?
4) Tujuan keragaman yang harus dipenuhi?
1.Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja.
Menentukan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua perkerjaan dapat dikerjakan. Menentukan kebutuhan tenaga kerja haruslah menentukan jumlah masing-masing jenis karyawan yang diperlukan. Dengan cara melakukan peramalan/proyeksi terhadap kebutuhan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Tujuan penarikan tenaga kerja adalah untuk mempertemukan perusahaan dengan para pelamar yang potensial.
Ada 2 cara pendekatan peramalan kebutuhan tenaga kerja, yaitu :
1) Analisa beban kerja (work load analysis)
Adalah penentuan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu atau menentukan beban kerja ke dalam man hours (beban kerja per orang per jam kerja).
2) Analisa kebutuhan tenaga kerja (work force analysis)
Adalah menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan kerja
2. Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Proses penarikan tenaga kerja yang baik adalah sebagai berikut :
1) Penentuan dasar penarikan
Dasar pemikiran penarikan berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terperinci dan jelas agar para pelamar mengetahui kualifikasi yang ditentukan oleh lowongan kerja tersebut.
2) Penentuan sumber –sumber penarikan
Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan, harus ditentukan sumber-sumber penarikan calon karyawan. Sumber penarikan calon karyawan berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
B. Tanggung jawab organisasional
1. Staf SDM dan manajer operasional
Keputusan perekrutan menentukan tidak hanya jenis dan jumlah pelama, tetapi juga seberapa sulit dan berhasilnya usaha-usaha perekrutan tersebut. Selama periode pengurangan perekrutan, menerapkan rencana jangka panjang berarti juga menjaga hubungan dengan sumber-sumber perekrutan di luar untuk memelihara penglihatan, selain memelihara jalur perekrutan karyawan dan organisasi. Aktivitas ini memungkinkan manajemen mencocokkan aktivitas perekrutan dengan rencana-rencana orgasional dan SDM.
2. Keberadaan dan citra perekrutan
Keberadaan perekrutan dipandang sebagai sebuah pemberi kerja dengan pekerjaan yang tersedia yang sedang mencari kandidat yang memenuhi syarat, dapat menambah citra positif perekrutan.
Citra pengrekrutan satu faktor yang berkaitan dengan perekrutan adalah gamabr sebuah citra positif dari pemberi kerja. Merek pekerjaan (jabatan pekerjaan) dari oerganisasi dilihat baik oleh karyawan dan orang luar adalah sesuatu yang sanat penting untuk menarik perhatian para pelamar dan mempertahankan karyawan, yang juga dapat menggambarkan organisasi secara positif atau negatif kepada orang lain. Citra perekrutan dari sebuah industri dan pemberi kerja dapat secara signifikan memengaruhi apakah individu akan mempertimbangkan perusahaan dan mengajukan lamaran.
3. Pekatihan para perekrut
Pelatihan dilakukan karena untuk mengetahui jenis –jenis tindakan yang melanggar peraturan EEO dan bagaimana untuk bersikap sensitif pada masalah keragaman para pelamar.
C. Keputusan perekrutan strategi
1. Berbasis organisasi versus pengontrakan
2. Kepegawaian tetap versus fleksibel
3. Pertimbangan-pertimbangan EEO/keragaman
4. Pilihan-pilihan sumber daya rekrut.
SELEKSI
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan
Cara Seleksi
1. Non ilmiah
Adalah Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada standart atau sfesifikasi jabatan, hanya didasarkan kepada prakiraan dan pengalaman.
Unsur-unsur yang diseleksi, meliputi :
a. Surat lamaran bermatrai atau tidak
b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya.
c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
d. Referansi atau rekomondasi dari pihak yang dapat dipercaya
e. Wawancara langsung dengna pelamar bersangkutan
f. Penampilan dan keadaan fisik
g. Keturunan dari pelamar bersangkutan
h. Tulisan pelamar.
Seleksi non nominal kurang dapat dipertanggung jawabkan karena sering memperoleh karyawan bar yang tidak cakap menyelesaikan pekerjaannya, bahkan menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi perusahaan.
2. Ilmiah
Adalah mengadakan analisis cermat tentang unsur yang akan diseleksi sehingga akan diperoleh karyawan yang kompeten.
Metode-metode ilmiah didasarkan pada :
a. Metode karya yang jelas dan sistematis
b. Berorientasi pada prestasi kerja
c. Berorentasi pada kebutuhan rill karyawan
d. Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
e. Berpedoman kepada undang-undang perburuhan.
C. Langkah – Langkah Seleksi
Langkah – langkah seleksi melipiti hal-hal sebagai berikut.
1. Seleksi surat lamaran
Meilih surat-surat lamaran dan mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat.
2. Pengisian bianko lamaran
Formulir ini memuat rincian data yang komplet dari pelamar, seperti orang tua, pengalaman kerja, dan gaji yang dimintakan. Formulir ini digunakan sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan.
3. Pemeriksaan referensi
Meneliti siapa referansi pelamar, dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar.
4. Wawancara pendahuluan
Berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh data atau informasi lebih mendalam secara langsung dari pelamar.cara wawancara dikenal denga cara unstructured interview ( wawancara secara bebas tanpa ada persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan), structured interview ( wawancara yang pertannyaannya telah dipersiapkan sehingga wawancara lebih rendah dan cepat), dan mixed interview ( kombinasi dari free interview dengan guided interview.
(Sumber: http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/
http://gabrielamarcelina.wordpress.com/2012/10/30/tugas-softskill-kewirausahaan-1/
http://tiyaminozz.wordpress.com/2014/04/22/kewirausahaan/
http://suksestugas.blogspot.com/2014/03/macam-macam-bentuk-kepemilikan.html
http://indryafrodita.blogspot.com/2013/04/pengadaan-sumber-daya-manusia.html)
Rabu, 18 Juni 2014
TUGAS 4 ILMU LINGKUNGAN
Kasus: Ratusan Anak Tewas Keracunan Timbal
www.portalkbr.com
VIVAnews - 6 Oktober 2010, (Nigeria) Sedikitnya 400 anak-anak tewas akibat keracunan timbal sejak Maret tahun ini di Nigeria. Selain itu, 30.000 bocah lain diduga telah terkontaminasi timbal dalam tubuh mereka. Demikian ungkap kelompok bantuan internasional, Doctors Without Borders (DWB). Menurut manager DWB, Lauren Cooney, kematian lebih banyak dialami oleh anak dibawah umur 5 tahun di kota Zamfara, Nigeria. Cooney mengatakan angka kematian bahkan bisa lebih tinggi lagi, namun dia mengingatkan bahwa yang terpenting adalah mengetahui bahwa sedang terjadi krisis masalah kesehatan. “Daripada fokus terhadap jumlah angka kematian, karena biasanya sulit untuk didapatkan, komunitas internasional sebaiknya harus fokus terhadap realitas menyedihkan yang terjadi di Nigeria. Sangat jelas bahwa banyak anak yang mati akibat keracunan timbal,” ujarnya seperti dilansir dari laman stasiun televisi berita CNN. Sebuah studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan negara bagian Zamfara menunjukkan bahwa terdapat 180 desa dimana banyak anak-anak yang keracunan timbal, berarti terdapat 30.000 orang yang terinfeksi. Desa-desa mereka dikhawatirkan sudah tercemar limbah pertambangan emas ilegal. “Keracunan timbal adalah konsekuensi atas praktek pengeluaran emas skala kecil dari biji besi yang mengandung timbal. Proses itu melibatkan penghancuran dan pengeringan biji besi, biasanya dilakukan di dalam rumah, akibatnya, tanah jadi terkontaminasi,” ujarnya. Cooney mengatakan sejak bulan Juni, Kementerian Kesehatan Nigeria bekerjasama dengan WHO berusaha membersihkan daerah yang terkontaminasi. Sudah dua desa dari tujuh desa yang diduga terkontaminasi telah dibersihkan. Proses pembersihan atau remediasi ini membutuhkan waktu yang lama, termasuk diantaranya memindahkan tanah yang terkontaminasi dengan tanah baru yang bersih. Proses ini berhenti pada musim hujan di bulan Agustus, dan dilanjutkan kembali beberapa minggu yang lalu. Proses pembersihan ini terhambat oleh keengganan warga desa untuk melaporkan adanya kemungkinan kontaminasi. Mereka takut pemerintah Nigeria akan melarang mereka untuk melanjutkan penambangan emas tidak resmi tersebut. Cooney mengatakan bahwa DWB masih merawat ratusan penderita keracunan timbal di Zamfara, namun dia memperingatkan perawatan hanya akan efektif jika para pasien tidak kembali ke tempat yang telah terkontaminasi.
SIMPULAN DAN OPINI:
Dalam bacaan diatas menyebutkan bahwa “Keracunan timbal adalah konsekuensi atas praktek pengeluaran emas skala kecil dari biji besi yang mengandung timbal. Proses itu melibatkan penghancuran dan pengeringan biji besi, biasanya dilakukan di dalam rumah, akibatnya, tanah jadi terkontaminasi,”
Kondisi seperti itu harusnya pemerintah Negara terkait harusnya tanggap dan merespons cepat karena jika aktivitas seperti itu dilakjukan terus menerus dan tidak menutup kemungkinan hal itu dilakukan di wilayah lain yang masih dalam 1 negara, akan menjadi tercemar pula tanah di wilayah lainnya. Kondisi lain ada yang menyebutkan, Pemerintah Nigeria mengklaim sudah berupaya membersihkan desa-desa yang terkontaminasi. Januari lalu, Presiden Nigeria menjanjian dana sebesar 4 juta USD untuk membersihkan racun tersebut dan merawat 1.500 anak di negara bagian Zamhara.
Tulisan diatas dibuat guna melengkapi tugas softskill Ilmu Lingkungan selaku mahasiswi Universitas Gunadarma (www.gunadarma.ac.id). Tulisan diatas bersumber dari http://dunia.news.viva.co.id/news/read/181465-ratusan-anak-tewas-keracunan-timbal
KOOSHARDIANTINI
34411010
Jumat, 30 Mei 2014
Selasa, 29 April 2014
Softskill Bulan April
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan
kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah
kemiskinan yang dihadapi di Indonesia
pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi
ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapat berpindah secara
permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadi migran sirkuler yakni bekerja di
tempat lain dan pulang ke rumahnya sekali dalam beberapa minggu atau beberapa
bulan, atau menjadi migran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim
tanam dan musim panen.
Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses
pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian
penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular, seperti diare,
penyakit lever, dan TBC. Selain itu, masyarakat juga menderita penyakit
kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan
ibu hamil. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan
karena kemiskinan ini
(kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi).
Keluarga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhan
kebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan hidup. Oleh karenanya diperlukan pemberdayaan keluarga terutama
melalui peningkatan akses terhadap informasi tentang permasalahan ini.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Gambar 1. Grafik presentase
penduduk Tahun 2010
Bagi daerah yang KB nya berhasil, perubahan struktur umur
penduduk menjadi lebih tua juga tidak lepas dari masalah. Masalah ini adalah
ledakan penduduk usia kerja dan penyediaan kesempatan kerja. Perlu perluasan
kesempatan kerja dan peningkatan ketrampilan bagi yang telah berada dalam
angkatan kerja, peningkatan kualitas dan akses pendidikan bagi mereka yang akan
masuk ke angkatan kerja.
Jumlah bayi yang dilahirkan masih tetap banyak sekitar 4.5 juta per tahun, dan dalam waktu 15
tahun kemudian, apabila pemerintah tidak dapat memberikan kesempatan meneruskan
sekolah, mereka akan drop out dan
mencari pekerjaan padahal tidak punya ketrampilan. Permasalahan makronya
adalah kualtias SDM yang amat rendah. Pelayanan bagi tumbuh kembang anak-anak
perlu diperhatikan, termasuk menjaga agar anak sekolah tidak berhenti ditengah
jalan sebelum menyelesaikan pendidikannya (drop
out).
SEGI PENDIDIKAN
Pembangunan
pendidikan di Indonesia
telah menunjukkan keberhasilan yang cukup besar. Wajib Belajar 6 tahun, yang
didukung pembangunan infrastruktur sekolah dan diteruskan dengan Wajib Belajar
9 tahun adalah program sektor pendidikan yang diakui cukup sukses. Tetapi
dibalik keberhasilan program-program tersebut, terdapat berbagai fenomena dalam
sektor pendidikan. Kasus tinggal kelas, terlambat masuk sekolah dasar dan
ketidakmampuan untuk meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi merupakan
hal yang cukup banyak menjadi sorotan di dunia pendidikan. Kasus putus sekolah
yang juga banyak terjadi terutama di daerah pedesaan menunjukkan bahwa
pendidikan belum banyak menjadi prioritas bagi orang tua. Rendahnya prioritas
tersebut antara lain dipicu
oleh akses masyarakat terhadap pendidikan yang masih relatif kecil, terutama
bagi keluarga miskin yang tidak mampu membiayai anak mereka untuk meneruskan
sekolah ke jenjang lebih tinggi.
Partisipasi Sekolah
|
Umumnya, terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang
utama, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).
Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekolah oleh sektor pendidikan.
Perbedaan diantara keduanya adalah penggunaan kelompok usia "standar"
di setiap jenjang pendidikan. Usia standar yang dimaksud adalah rentang usia
yang dianjurkan pemerintah dan umum dipakai untuk setiap jenjang pendidikan,
yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1 (http://www.datastatistik-indonesia.com)
Jenjang
|
Kelompok
usia
|
SD
|
7 - 12
tahun
|
SMP
|
13 - 15
tahun
|
SMA
|
16 - 18
tahun
|
Perguruan tinggi
|
19 tahun
keatas
|
Angka
partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.
Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.
Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah
murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap
jenjang sekolah. Sehingga, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat
diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut
dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang
tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan
akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau
malah semakin rendah.
Lama
Sekolah
Lamanya
Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan
lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat
pendidikan terakhir. Pada prinsipnya angka ini merupakan transformasi dari
bentuk kategorik TPT menjadi bentuk numerik. Lamanya bersekolah merupakan
ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah
diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata
lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah.
Ukuran ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang tidak
mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu.
Tetapi,
jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas,
putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar di
usia yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai dari jumlah tahun
bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan
terlalu rendah (underestimate).
Lamanya bersekolah dapat dikonversikan langsung dari
jenjang pendidikan dan kelas tertinggi yang pernah diduduki seseorang, misalnya
jika seseorang pendidikan tertingginya adalah SMP kelas 2, maka ia memiliki
jumlah tahun bersekolah sama dengan 8 tahun, yaitu 6 tahun bersekolah di
tingkat SD ditambah dengan 2 tahun di SMP. Untuk memudahkan perhitungan, dapat
digunakan tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 2 Lamanya Bersekolah berdasarkan Jenjang
Pendidikan dan Kelas
(http://www.datastatistik-indonesia.com)
Jenjang
|
Kelas
|
Jumlah
tahun bersekolah
(kumulatif) |
SD
|
1
|
1
|
|
2
|
2
|
|
3
|
3
|
|
4
|
4
|
|
5
|
5
|
|
6
|
6
|
SMP
|
1
|
7
|
|
2
|
8
|
|
3
|
9
|
SMA
|
1
|
10
|
|
2
|
11
|
|
3
|
12
|
Diploma
|
I
|
13
|
|
II
|
14
|
|
III
|
15
|
S1
|
I
|
13
|
|
II
|
14
|
|
III
|
15
|
|
IV
|
16
|
S2
|
|
17 - 19
|
S3
|
|
20-24
|
Untuk Diploma, S1, S2, dan S3, konversi lamanya bersekolah dapat berbeda untuk setiap individu karena asumsi yang digunakan dalam konversi diatas adalah sebagai berikut:
- Seseorang yang masuk S1 adalah lulusan SMA, bukan melanjutkan dari diploma. Dalam kenyataannya, terdapat program S1 extension yang membuka kesempatan bagi lulusan Diploma untuk melanjutkan studi ke S1.
- Asumsi menempuh pendidikan S2 maksimum adalah 3 tahun dan S3 maksimum adalah 4 tahun.
Angka Melek Huruf (AMH)
Angka
Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa
membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya
sehari-hari.
AMH dapat
digunakan untuk
Tabel 3
Persentase Penduduk Berusia 10 tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan
Menulis, 2002-2004
Sumber: Statistik Kesejahteraan
Rakyat, 2002, 2003, 2004
Dari tabel
diatas terlihat bahwa pada tahun 2002 jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
di perkotaan dan pedesaan di Indonesia yang melek huruf adalah lebih dari 90
persen (Melek huruf adalah mereka yang bisa membaca menulis huruf latin dan
huruf lainnya).
Sebaliknya, Angka Buta Huruf menunjukkan ketertinggalan sekelompok penduduk tertentu dalam mencapai pendidikan. Angka Buta Huruf ini juga merupakan cerminan besar kecilnya perhatian pemerintah, baik pusat maupun lokal terhadap pendidikan penduduknya. |
|||||||||||||||||||||||||
KESIMPULAN DAN OPINI
Kesimpulannya
adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi,
ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan
membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan
program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang tepat sasaran.
|
|||||||||||||||||||||||||
Banyak
sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan
di Indonesia. Faktor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya
kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan
guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan.
Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan
di Indonesia adalah sistem pendidikan di
Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia
yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi
kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka
disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk
mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.
Kesadaran
diri akan pentingnya pendidikan bukan hanya untuk diri sendiri juga dapat
diwujudkan dalam pembentukan komunitas untuk mengajar anak-anak jalanan.
Seperti komunitas bernama “KOPAJA”. Komunitas ini didalamnya ada sejumlah
anggota aktif yang setiap minggunya mengumpulkan anak-anak jalanan disuatu
tempat guna mengajarkan baca, tulis serta memberi hiburan seperti bernyanyi
bersama. Sebagai kaum muda penerus bangga harusnya kita memiliki rasa bangga
terhadap teman-teman kita yang masih memperdulikan akan tingkat pendidikan sesama
warga negara Indonesia.
|
|||||||||||||||||||||||||
Tugas
diatas dibuat guna memenuhi nilai tugas terkait mata kuliah softskill Ilmu Lingkungan selaku
mahasiswi Universitas Gunadarma (www.gunadarma.ac.id).
Tugas ini disusun oleh kelompok. Berikut nama anggota kelompoknya:
KOOSHARDIANTINI (34411010)
HENY YULIANTINI (33411322)
DITA KHAIRUNNISA (32411187)
Sumber tulisan diatas
adalah
|
Langganan:
Postingan (Atom)