Sabtu, 18 Oktober 2014

perilaku wirausaha

Perilaku Wirausaha Seorang pengusaha akan sukses jika didukung oleh Perilaku antara lain : 1.Instrumental : bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar sebagai alat untuk mencapai tujuan 2.Berorientasi pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian, tidak berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai. 3.Fleksibel : pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan, pandai mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan. 4.Kerja kers : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses. 5.Percaya diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan. 6.Berani ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk. 7.Pengendalian diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku yang kontra produktif, seperti emosional dan boros. 8.Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan, membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan. 9.Inovatif : terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang baru/unik yang beda dengan yang sudah ada. 10 .berorientasi ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memnuhi kebutuhan sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi) terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang. sumber : ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/perilaku-wirausaha.html

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entrepreneurship yang artinya between taker. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya, ada juga yang mengatakan bahwa Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Berikut adalah pendapat para ahli mengenai kewirausahaan: • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994). • Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996). • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997) Tiga jenis perilaku wirausaha yaitu: 1) Wirausaha yang memiliki inisiatif 2) Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu 3) Menerima resiko atau kegagalan Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa. Karakteristik menurut Mc Clelland: 1) Keinginan untuk berprestasi 2) Keinginan untuk bertanggung jawab 3) Preferensi kepada resiko-resiko menengah 4) Persepsi kepada kemungkinan berhasil 5) Rangsangan oleh umpan balik 6) Aktivitas energik 7) Orientasi ke masa depan 8) Keterampilan dalam pengorganisasian 9) Sikap terhadap uang Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi : 1) Kemampuan inovatif 2) Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity) 3) Keinginan untuk berprestasi 4) Kemampuan perencanaan realistis 5) Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan 6) Obyektivitas 7) Tanggung jawab pribadi 8) Kemampuan beradaptasi 9) Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu: a. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch) n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut. b. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi) Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI). Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. c. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut. Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, yaitu: a. Kebutuhan akan sumber penemuan. b. Hobi atau kesenangan pribadi. c. Mengamati kecenderungan-kecenderungan. d. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada. e. Kegunaan lain dari barang-barang biasa. f. Pemanfaat produk dari perusahaan lain. Unsur-unsur analisa pulang pokok yaitu: 1) Biaya tetap 2) Biaya variabel 3) Biaya total 4) Pendapatan total 5) Keuntungan 6) Kerugian 7) Titik pulang pokok Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas atau pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Serta menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Berikut adalah unsur – unsur analisa pulang pokok beserta penjelasannya, yaitu: • Biaya tetap Biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa. • Biaya variabel Biaya yang besar kecilnya tergantung dari sedikit atau banyaknya produk dan jasa yang akan dihasilkan. Semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi dan sebaliknya. • Biaya total Jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. • Pendapatan total Seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu. • Keuntungan Kondisi dimana harga penjualan lebih besar daripada harga pembelian. Dapat diartikan seperti: untung = harga penjualan > harga pembelian. • Kerugian Kondisi dimana harga penjualan lebih kecil daripada harga pembelian. Dapat diartikan seperti: Rugi = harga penjualan < harga pembelian. • Titik pulang pokok Suatu kondisi dimana total pendapatan sama besarnya dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian atau sebagai titik dimana total margin kontribusi sama dengan total biaya tetap. MACAM-MACAM BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN Bentuk-bentuk perusahaan yang umum digunakan para pelaku bisnis di Indonesia adalah; 1. Perusahaan Perorangan (U.D.) 2. Firma (Fa) 3. Perseroan Komanditer (C.V.) 4. Perseroan Terbatas (P.T.) 1. PERUSAHAAN PERORANGAN (U.D.) Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan. Kebaikan : Pemilik bebas mengambil keputusan Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan Rahasia perusahaan terjamin Pemilik lebih giat berusaha Keburukan : Tanggungjawab pemilik tidak terbatas Sumber keuangan perusahaan terbatas Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks 2. FIRMA (Fa) Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama. Kebaikan : Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi Keburukan : Tanggungjawab pemilik tidak terbatas Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu 3. PERSEROAN KOMANDITER (C.V.) Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau lebih, dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya. Kebaikan : Kemampuan manajemen lebih besar Proses pendirianya relatif mudah Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar Mudah memperoleh kredit Keburukan : Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas Sulit menarik kembali modal Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu 4. PERSEROAN TERBATAS (P.T.) Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan hukum yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha. Kebaikan : Pemegang saham bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan saham baru Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan dapat diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau pemegang saham. Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan Keburukan : Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham akan dikenakan pajak Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang saham Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan Pengambilalihan perseroan membutuhkan waktu dan biaya serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA Pengadaan adalah upaya prses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka diserahkan/ dikumpulkan. Tujuan pengadaan adalah Menerima pelamar sebanyak-banyaknyasesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik. A. Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja adalah langkah –langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat dan pada waktu yang tepat kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. Perencanaan tenaga kerja(Sumber Daya Manusia), mencakup : 1) Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan ? 2) Kapankah karyawan akan dibutuhkan? 3) PKK spesifik apakah yang dibutuhkan? 4) Tujuan keragaman yang harus dipenuhi? 1.Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja. Menentukan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua perkerjaan dapat dikerjakan. Menentukan kebutuhan tenaga kerja haruslah menentukan jumlah masing-masing jenis karyawan yang diperlukan. Dengan cara melakukan peramalan/proyeksi terhadap kebutuhan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Tujuan penarikan tenaga kerja adalah untuk mempertemukan perusahaan dengan para pelamar yang potensial. Ada 2 cara pendekatan peramalan kebutuhan tenaga kerja, yaitu : 1) Analisa beban kerja (work load analysis) Adalah penentuan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu atau menentukan beban kerja ke dalam man hours (beban kerja per orang per jam kerja). 2) Analisa kebutuhan tenaga kerja (work force analysis) Adalah menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan kerja 2. Penarikan Tenaga Kerja Penarikan tenaga kerja adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Proses penarikan tenaga kerja yang baik adalah sebagai berikut : 1) Penentuan dasar penarikan Dasar pemikiran penarikan berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terperinci dan jelas agar para pelamar mengetahui kualifikasi yang ditentukan oleh lowongan kerja tersebut. 2) Penentuan sumber –sumber penarikan Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan, harus ditentukan sumber-sumber penarikan calon karyawan. Sumber penarikan calon karyawan berasal dari internal dan eksternal perusahaan. B. Tanggung jawab organisasional 1. Staf SDM dan manajer operasional Keputusan perekrutan menentukan tidak hanya jenis dan jumlah pelama, tetapi juga seberapa sulit dan berhasilnya usaha-usaha perekrutan tersebut. Selama periode pengurangan perekrutan, menerapkan rencana jangka panjang berarti juga menjaga hubungan dengan sumber-sumber perekrutan di luar untuk memelihara penglihatan, selain memelihara jalur perekrutan karyawan dan organisasi. Aktivitas ini memungkinkan manajemen mencocokkan aktivitas perekrutan dengan rencana-rencana orgasional dan SDM. 2. Keberadaan dan citra perekrutan Keberadaan perekrutan dipandang sebagai sebuah pemberi kerja dengan pekerjaan yang tersedia yang sedang mencari kandidat yang memenuhi syarat, dapat menambah citra positif perekrutan. Citra pengrekrutan satu faktor yang berkaitan dengan perekrutan adalah gamabr sebuah citra positif dari pemberi kerja. Merek pekerjaan (jabatan pekerjaan) dari oerganisasi dilihat baik oleh karyawan dan orang luar adalah sesuatu yang sanat penting untuk menarik perhatian para pelamar dan mempertahankan karyawan, yang juga dapat menggambarkan organisasi secara positif atau negatif kepada orang lain. Citra perekrutan dari sebuah industri dan pemberi kerja dapat secara signifikan memengaruhi apakah individu akan mempertimbangkan perusahaan dan mengajukan lamaran. 3. Pekatihan para perekrut Pelatihan dilakukan karena untuk mengetahui jenis –jenis tindakan yang melanggar peraturan EEO dan bagaimana untuk bersikap sensitif pada masalah keragaman para pelamar. C. Keputusan perekrutan strategi 1. Berbasis organisasi versus pengontrakan 2. Kepegawaian tetap versus fleksibel 3. Pertimbangan-pertimbangan EEO/keragaman 4. Pilihan-pilihan sumber daya rekrut. SELEKSI Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan Cara Seleksi 1. Non ilmiah Adalah Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada standart atau sfesifikasi jabatan, hanya didasarkan kepada prakiraan dan pengalaman. Unsur-unsur yang diseleksi, meliputi : a. Surat lamaran bermatrai atau tidak b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya. c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman d. Referansi atau rekomondasi dari pihak yang dapat dipercaya e. Wawancara langsung dengna pelamar bersangkutan f. Penampilan dan keadaan fisik g. Keturunan dari pelamar bersangkutan h. Tulisan pelamar. Seleksi non nominal kurang dapat dipertanggung jawabkan karena sering memperoleh karyawan bar yang tidak cakap menyelesaikan pekerjaannya, bahkan menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi perusahaan. 2. Ilmiah Adalah mengadakan analisis cermat tentang unsur yang akan diseleksi sehingga akan diperoleh karyawan yang kompeten. Metode-metode ilmiah didasarkan pada : a. Metode karya yang jelas dan sistematis b. Berorientasi pada prestasi kerja c. Berorentasi pada kebutuhan rill karyawan d. Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya e. Berpedoman kepada undang-undang perburuhan. C. Langkah – Langkah Seleksi Langkah – langkah seleksi melipiti hal-hal sebagai berikut. 1. Seleksi surat lamaran Meilih surat-surat lamaran dan mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat. 2. Pengisian bianko lamaran Formulir ini memuat rincian data yang komplet dari pelamar, seperti orang tua, pengalaman kerja, dan gaji yang dimintakan. Formulir ini digunakan sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan. 3. Pemeriksaan referensi Meneliti siapa referansi pelamar, dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar. 4. Wawancara pendahuluan Berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh data atau informasi lebih mendalam secara langsung dari pelamar.cara wawancara dikenal denga cara unstructured interview ( wawancara secara bebas tanpa ada persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan), structured interview ( wawancara yang pertannyaannya telah dipersiapkan sehingga wawancara lebih rendah dan cepat), dan mixed interview ( kombinasi dari free interview dengan guided interview. (Sumber: http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/ http://gabrielamarcelina.wordpress.com/2012/10/30/tugas-softskill-kewirausahaan-1/ http://tiyaminozz.wordpress.com/2014/04/22/kewirausahaan/ http://suksestugas.blogspot.com/2014/03/macam-macam-bentuk-kepemilikan.html http://indryafrodita.blogspot.com/2013/04/pengadaan-sumber-daya-manusia.html)