Penelitian terhadap tingkat kematian manusia akibat
rabies di Indonesia
(Hewan anjing sebagai pembawa utama)
Pendahuluan
Rabies merupakan
penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat sehingga dapat berakibat
fatal. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus famili Rhabdovirus
dan dapat menyerang ke semua sepesies mamalia termasuk manusia. Penyakit ini
disebarkan oleh hewan tertular rabies dan anjing merupakan pembawa utama yang
dapat melangsungkan siklus infeksi penyakit rabies. Adanya kontak air liur
dengan membrana mukosa melalui luka dapat menyebabkan penularan rabies. Hal
tersebut sama halnya dengan gigitan maupun cakaran yang juga dapat menularkan
infeksi. Rabies menjadi salah satu perhatian utama pada sektor kesehatan
masyarakat di beberapa negara di Asia, rabies ini merupakan salah satu penyakit
yang menjadi prioritas secara nasional . Penyakit ini bersifat endemis di Indonesia dan telah menyerang 24 provinsi
dari 33 provinsi dan rata-rata 150-300 kasus kematian manusia akibat rabies
setiap tahunnya. Kasus rabies pertama kali dilaporkan di Jawa Barat pada anjing
tahun 1889 dan kasus rabies pada manusia tahun 1894.
Formulasi Masalah
Terkait
pendahuluan yang dipaparkan diatas maka dapat diformulasikan masalah sebagai
berikut. Bagaimana mengetahui alasan rasa rakut (phobia) terhadap hewan anjing. Bagaimana mengetahui langkah awal
apabila digigit anjing. Apa saja faktor yang mempengaruhi penularan rabies. Apa
metode pengendalian dan pencegahan terhadap rabies yang disebabkan oleh anjing.
Tujuan Penelitian
1.
Rasa takut (Phobia) terhadap hewan Anjing.
2.
Mengetahui
langkah awal apabila digigit anjing.
3.
Mengetahui
faktor yang mempengaruhi penularan rabies.
4.
Mengetahui metode
pengendalian dan pencegahan terhadap rabies yang disebabkan oleh anjing.
5.
Mengetahui
alasan sebagian masyarakat phobia terhadap
anjing.
Tugas
diatas dibuat guna memenuhi tugas pertemuan pertama terkait mata kuliah metode
penelitian jurusan teknik industri Universitas Gunadarma.
KOOSHARDIANTINI
34411010
3ID05