“Pray For Asap Riau”
Negara
Indonesia tercinta sedang dirundung duka. Musibah yang lagi-lagi menimpa. Salah
satunya yang sedang gencar-gencarnya dibicarakan dan menjadi topik yang
diangkat baik media sosial, berita, koran, radio adalah ‘Asap di Riau”.
Salah
satu akun yang menuliskan berita secara online berjudul “Ini
Gelapnya Riau yang Diselimuti Kabut Asap Pekat” berisi seperti bacaan seperti
kutipan dibawah ini.
Jakarta - Kabut asap
masih menyelimuti Riau. Kabut ini sangat pekat sehingga
membuat aktivitas warga terganggu. Suasana siang yang seharusnya terang menjadi
gelap akibat kabut asap ini.
"Hari ini tambah parah kabutnya, gelap sekali," kata Hana Sugandi,
warga Riau, kepada detikcom, Kamis (13/3/2014).
Sugandi menjepret bebrapa lokasi di Riau yang terkena imbas kabut asap dan
mengirimkannya ke pasangmata.com. Beberapa lokasi yang dijepretnya terdapat di
sekitar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Sekolah juga diliburkan akibat kabut asap ini," katanya.
Mahramuay, warga Dumai, menyatakan kabut asap tebal
juga terjadi di kotanya. Jarak pandang di lokasi ini sangat terbatas sehingga
cukup membahayakan para pengendara jalan. Banyak pengendara jalan yang harus
menyalakan lampu kendaraannya gar jalanan bisa terlihat.
Kabut asap di Riau terjadi karena pembakaran lahan/hutan oleh tangan-tangan
jahil. Kebiasaan yang selalu datang setiap tahun ini menyebabkan 16 maskapai
tidak beroperasi ke/dari Pekanbaru sejak hari ini hingga Sabtu depan.
Pemerintah berusaha memadamkan kabut asap dengan menjatuhkan bom air dari udara dan akan menjerat perusahaan yang
membakar lahan lewat jalur perdata, selain pidana. ( news.detik.com)
Tidak hanya berita online diatas, masyarakat Indonesia lainnya juga turut merasakan musibah yang menimpa di Riau tersebut. Seperti beberapa screenshoot gambar yang saya ambil dari blackberry mesengger saya yang ambil beberapa hari lalu.
Gambar disamping merupakan salah satu gambar display picture kerabat saya. Dalam gambar tersebut tertulis “biarkan saja penduduk disini mati perlahan pak, nanti tanahnya bisa ditanami sawit dan tanaman industri”. Sangat miris sekali membaca tulisan yang ada pada gambar tersebut. Rakyat yang seharusnya hidup tentram dikelilingi sumber daya alam yang menjadi kebanggaan negara Indonesia kini berbalik menjadi bencana yang mengelilingi mereka, menjadi korban dari “keserakahan” tangan-tangan nakal yang setelah membuahkan hasil lalu jika sudah terjadi bencana seperti ini dicampakkan.
Kedua screenshoot diatas menjadi contoh dalam
menunjukkan rasa kepedulian terhadap warga Indonesia yang sedang terkena
musibah di Riau. Opini saya terhadap masalah asap di Riau, terkait dengan
gambar-gambar serta berita-berita yang diangkat dan menjadi pembahasan topik
hangan di Bulan Maret ini yakni mengenai masalah Asap di Riau, betapa mirisnya
mereka yang tinggal di Riau. Seperti yang telah saya katakan diatas, warga Riau
yang harusnya hidup tentram aman dikelilingi sumber daya alam yang bisa menjadi
kebanggaan negaranya, kini berbalik menjadi bencana yang menghampiri akibat
“kecurangan”, “keserakahan” yang berdampak pada asap yang menyelimuti daerah
Riau.
Sebagai warga
negara Indonesia , rakyat biasa, mungkin bisa meng eksplore rasa kepedulian mereka melalui penggalangan dana dan
sebagai warga yang berketuhanan yang maha Esa, bisa berkirim doa untuk musibah
yang menimpa Riau, seperti screenshoot diatas
“ PrayForRiau”. Sedikit namun berarti bukan?
Pemerintah
harusnya sadar, mereka yang seharusnya mengambil andil lebih, bergegas menyelesaikan
persoalan mengenai kabut asap di riau. Bahkan seharusnya tidak ada kasus kabut
asap di Riau. Sebab dari gambar diats terdapat tulisan digambar “ Titik merah
itu bukan titik API, namun titik akibat keserakahan”. Tidak akan ada asap kalau
tidak ada api. Itu pepatah yang sering saya dengar. Dalam gambar bertuliskan
tersebut, tersirat Api yang menjadi asap ini akibat keserakahan. Pemerintah
harusnya berpola pikir tegas dan memiliki rasa kemanusiaan kembali sebab
seorang pemimpin haruslah berpikir sebelum bertindak, jangan sampai memberi
kerugian yang amat seperti ini.
Tulisan diatas
dibuat guna memenuhi tugas softskill Ilmu
Lingkungan selaku mahasiswi Universitas Gunadarma (www.gunadarma.ac.id)
. Mohon maaf apabila ada kesalahan kritik maupun kesalahan penyampaian dalam
penulisan diatas. Semoga menjadi inspirasi baik bagi pembaca.
Disusun Oleh:
KOOSHARDIANTINI
34411010
3ID05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar